Pembangunan di wilayah pesisir dan perairan seringkali menjadi dilema. Di satu sisi, kita membutuhkan infrastruktur seperti dermaga untuk mendukung transportasi, ekonomi, dan pariwisata. Di sisi lain, ada kekhawatiran besar tentang dampak pembangunan tersebut terhadap ekosistem laut yang rapuh. Nah, pernahkah Anda mendengar tentang dermaga apung? Ternyata, dermaga apung adalah salah satu solusi inovatif yang menawarkan pendekatan lebih bersahabat dengan lingkungan. Mari kita telaah mengapa demikian.
Memahami Konsep Dermaga Apung
Sebelum kita membahas aspek lingkungannya, mari kita segarkan ingatan tentang apa itu dermaga apung. Secara sederhana, dermaga apung adalah sebuah struktur dermaga yang dirancang untuk mengapung di atas permukaan air, ditopang oleh elemen-elemen apung seperti ponton atau kubus khusus, bukan tiang-tiang yang tertancap permanen ke dasar laut atau sungai. Strukturnya bisa naik turun mengikuti pasang surut air.
Bayangkan dermaga apung adalah seperti tamu yang sopan di atas air. Ia hadir untuk memenuhi fungsi, namun berusaha seminimal mungkin mengganggu ‘tuan rumah’, yaitu lingkungan perairan di bawahnya. Berbeda dengan dermaga konvensional yang seperti ‘membangun rumah permanen’ dengan pondasi dalam, dermaga apung lebih menyerupai ‘rakit canggih’ yang menumpang dengan lembut.
Mengapa Dermaga Apung Lebih Unggul dari Sisi Lingkungan?
Inilah alasan mengapa dermaga apung adalah pilihan yang semakin dilirik sebagai solusi infrastruktur laut yang lebih berkelanjutan:
- Minim Gangguan pada Dasar Perairan (Seabed). Ini adalah keunggulan paling signifikan. Pembangunan dermaga konvensional seringkali memerlukan pengerukan dasar laut atau pemancangan tiang-tiang besar yang dapat merusak habitat penting seperti padang lamun, terumbu karang, atau area hidup biota dasar laut lainnya. Dermaga apung, karena sifatnya yang mengapung, tidak memerlukan intervensi masif pada dasar perairan, sehingga kerusakan habitat dapat diminimalisir secara drastis selama konstruksi maupun operasional.
- Tidak Menghalangi Arus Air dan Migrasi Biota Laut. Struktur tiang-tiang dermaga permanen dapat mengubah atau menghalangi pola arus air alami di bawahnya, yang bisa berdampak pada sedimentasi dan ekosistem lokal. Dermaga apung memungkinkan air dan organisme laut (seperti ikan atau penyu) untuk bergerak lebih bebas di bawahnya. Ruang terbuka di bawah dermaga menjaga konektivitas ekologis dan tidak menciptakan penghalang fisik yang signifikan bagi kehidupan laut.
- Konstruksi Lebih Cepat dan Minim Polusi Lokal. Proses pemasangan dermaga apung, terutama yang modular, umumnya lebih cepat dibandingkan membangun dermaga beton atau kayu permanen. Durasi konstruksi yang lebih singkat berarti lebih sedikit waktu gangguan di lokasi, mengurangi potensi polusi suara bawah air dan kekeruhan air akibat aktivitas pembangunan. Ini sangat penting terutama di area-area yang sensitif secara ekologis.
Kesimpulan
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian laut, pilihan infrastruktur yang kita bangun menjadi sangat krusial. Dermaga apung adalah bukti nyata bahwa pembangunan dan kepedulian lingkungan bisa berjalan beriringan. Dengan meminimalkan dampak pada dasar laut, menjaga aliran air alami, serta potensi penggunaan material yang lebih berkelanjutan, solusi ini menawarkan alternatif yang lebih hijau untuk kebutuhan akses kelautan kita di masa depan.
Tertarik menerapkan solusi infrastruktur laut yang inovatif dan lebih ramah lingkungan? Kubus Apung Hildan adalah mitra terpercaya Anda dalam menyediakan dan memasang dermaga apung berkualitas tinggi. Jadikan proyek dermaga apung Anda bagian dari solusi berkelanjutan bersama kami. Untuk konsultasi atau informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami melalui WhatsApp 0823-3229-6177 atau Nomor Kantor 0341-578742. Selain itu, Anda juga bisa datang langsung ke kantor kami di PT. HILDAN FATHONI INDONESIA, Jl. Moch. Rasyid No. 9-B, RT 12 RW 3, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.
Email Kami:
info@hildansafety.co.id
sales@hildansafety.co.id